Sektor Properti Indonesia Mulai Bangkit, Sektor Ini Jadi Penopang
Jakarta – Pertumbuhan sektor properti di Indonesia menunjukkan angka positif pada tahun 2024, naik 6% dari tahun kemarin. Salah satu indikator ini terlihat dari meningkatnya penjualan properti di Ibu Kota Nusantara (IKN), di mana penjualan properti bisa mencapai 150 unit dari yang awalnya hanya 50 unit.
Menurut CEO Leads Property, Hendra Hartono, data terbaru menunjukkan pada kuartal pertama (Q1) 2024, investasi di sektor properti telah mencapai angka Rp 29,4 triliun. Angka ini merupakan peningkatan sebesar 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.
Secara keseluruhan, sebenarnya nilai investasi di Indonesia meningkat sebanyak 22% dibandingkan Q1 tahun lalu. Sektor properti sendiri, menyumbang sebesar 7% dari total investasi nasional sebesar Rp 401,5 triliun.
Sektor yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan properti tahun ini adalah rumah tapak, retail, serta industri dan logistik. Untuk rumah tapak sendiri saat ini masih mendominasi sektor hunian di Indonesia. Jika dibandingkan dengan kondominiumim, rumah tapak mencatat angka penjualan yang lebih tinggi.
“Sektor rumah tapak ini memang outperform (unggul) dibandingkan dengan kondominium. Kalau dilihat dari tiga ini (rumah tapak, retail, industri dan logistik) lebih cenderung ke low-rise, yang high-rose malah nggak terlalu perform,” ujar CEO Leads Property, Hendra Hartono kepada detikProperti, belum lama ini.
Selanjutnya, Hendra yang juga dewan juri Indonesia Property Award 2024, yang diselenggarakan oleh PropertyGuru itu mengatakan, di sektor retail tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan atau mall meningkat signifikan dibandingkan dengan masa pandemi COVID-19. Sektor industri dan logistik juga mengalami pertumbuhan, terutama didorong oleh peningkatan aktivitas di data center dan otomotif.
“Mal tingkat hunian tinggi terbukti dengan kunjungan pengunjung yang lebih banyak daripada saat pandemi COVID. Untuk logistik didorong oleh data center dan juga otomotif.”
Wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) saat ini masih menjadi daerah yang sektor propertinya mengalami peningkatan paling signifikan. Bukan tanpa alasan, tentunya hal ini dikarenakan kawasan Jakarta dan sekitarnnya memang masih mendominasi pergerakan ekonomi Indonesia.
Meskipun ada peningkatan aktivitas properti di IKN, Hendra Hartono mengatakan bahwa dampaknya terhadap pasar properti secara keseluruhan masih terbatas. Jakarta diprediksi akan tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan utama di Indonesia, mempertahankan posisinya sebagai pusat ekonomi di negeri ini.
Sumber: https://www.detik.com/